Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif
Keyakinan Kelas Sebagai upaya mengembalikan kedisiplinan siswa dalam mensukseskan PTM Penuh di Satuan Pendidikan SDN 3 Sinduwati
Oleh
Ni Ketut Suryati Adiwati,S.Pd.SD
CGP Angkatan 4 Kab. Karangasem-Bali
I.
Pendahuluan
Pandemi
Covid 19 merupakan tantangan terbesar dalam pelaksanaan Pendidikan di
Indonesia, walaupun dibeberapa sekolah khususnya di tingkat Sekolah Dasar guru
belum sepenuhnya siap menggunakan teknologi komunikasi, mau tidak mau karena
pandemic ini guru dipaksa belajar menggunakan teknologi untuk melaksanakan
blended lerning yaitu pembelajaran yang memadukan pembelajaran mode daring dan
luring.
Setelah pandemic ini berlangsung kurang lebih 2
tahun lamannya, pembelajaran pengetahuan dapat mencapai hasil walaupun
capaiannya tidak sebaik sebelum masa pandemic ini merebak. Yang sulit
dibelajarkan dalam pembelajaran masa pandemic covid 19 adalah pada aspek
afektif yaitu sikap. Dengan Pendidikan daring ada dampak yang sangat signifikan
dirasakan yang dialami siswa baik dilihat dari karakter dan mental dalam
bermasyarakat. Pergeseran ini cendrung menjadi tantangan yang harus dihadapi
guru bilamana pembelajaran tatap muka penuh diselengkarakan seiring dengan
meredannya pandimi covid 19.
Pengembalian jati diri dan pembentukan karakter pada
murid membutuhkan pengkondisian lingkungan belajar sehingga menjadi kegiatan
rutin yang membudaya. Dalam kaitannya membangun budaya positif di sekolah diperlukan
penyediaan lingkungan yang positif, aman dan nyaman agar murid- murid mampu
berfikir, bertinak dan mencipta dengan merdeka, mandiri dan bertanggung jawab.
Dalam menciptakan budaya positif tersebut perlu meninjau ulang strategi
disiplin yang pernah dijalankan.
Teknik
menciptakan Pendidikan yang teratur, dahulu dilaksanakan dengan berbagai aturan
dan yang melanggar dijatuhi hukuman sebagai upaya mengajegkan suatu aturan
sehingga dipatuhi. Waluapun Teknik ini sangat efektif namun seiring dengan
kemajuan pembelajaran Teknik seperti ini tidak sesuai dengan paradigma
pembelajaran yang disampaikan karena berdampak negative bagi pencapaian potensi
anak dimasa depan. Jika dikaitkan dengan Filosipi Pendidikan Menurut Ki Hajar
Dewantara, Guru diibaratkan seorang Petani dan murid merupakan bibit yang
dipelihara dan difasilitasi untuk berkembang sesuai potensi yang ia miliki
sehingga murid merdeka memilih Pendidikan tampa pemaksaaan dan takut dengan
hukuman yang ada di sekolah.
Dari latar belakang diatas, pada tugas Aksi Nyata modul 1.4 Penulis memaparkan pengkondisian budaya positife di SD Negeri 3 Sinduwati melalui aksi nyata membuat Keyakinan Kelas
I. Pembahasan
1. Pengertian
Keyakinan Kelas
Menurut
Gossen (1998), suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau
memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat
untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian
peraturan. Keyakinan memiliki nilai-nilai kebajikan yang diterima secara
universal lepas dari latar belakang budaya, bahasa, suku bangsa, maupun agama.
Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati
keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga
kelas.
2. Langkah-langkah
membuat Keyakinan Kelas
Adapun
Langkah- Langkah dalam merancang keyakinan kelas adalah sebagai berikut :
1) Penanaman
konsep keyakinan kelas dengan menggunakan pertanyaan dengan meminta jawaban
murid yang dituangkan dalam kertas posit. Pertanyaan tersebut yaitu mengenai
tugas guru dan bukan tugas guru serta tugas murid dan bukan tugas murid. Kertas
tersebut diisi dengan keyakinan murid tanpa mengisi nama sehingga jawaban
tersebut jujur dan apa adannya.
2) Kertas Posit yang berisi jawaban siswa ditimpel di tempat yang telah disediakan
3) Merangkum
jawaban murid dan memilih pernyataan yang mewakili keyakinan murid
4) Mendalami
keyakinan yang dirangkum dengan menggunakan Tabel T pada masing- masing
keyakinan untuk menggambarkan Tindakan riil (nyata) tampak seperti dan tidak
tampak seperti dari keyakinan tersebut.
5) Menempel
Analisis tampak seperti dan tidak tampak seperti dari masing- masing keyakinan.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan diskusi kelompok.
6) Menempel
dan menandatangani Keyakinan kelas yang disepakati
3. Kegiatan
Berbagi Aksi Nyata ( Budaya Positif )
Setelah
Keyakinan Kelas ini diterapkan dan berjalan selama 3 minggu, dirasakan sangat efektif dan menjadi media penuntun
kedisiplinan murid di kelas. Dalam sesi bincang- bincang kolaborasi, kepala
sekolah mengharapkan ada sesi berbagi tentang konsep dan penerapan Budaya
Positif di sekolah sehingga dapan dibuat dan diterapkan pada semua kelas di SD
Negeri 3 Sinduwati. Selanjutnnya seizin Bapak Kepsek aksi nyata ini dilanjutkan
kesesi berbagi melalui virtual (Googelmeet).
Video kegiatan dapat
ditonton melalui link https://youtu.be/ImFYekmiNOA
II. Penutup
1. Kesimpulan
Dari
paparan kegiatan budaya positif dan keyakinan Kelas dapat disimpulkan :
1) Keyakinan
Kelas merupakan salah satu cara untuk mengkondisikan situasi belajar untuk
menanamkan budaya positif dalam upaya mewujudkan murid sesuai dengan profil
pelajar Pancasila.
2) Keyakinan
Kelas sangat efektif menjadi media penuntun kedisiplinan murid di kelas karena
dilaksanakan dengan yakin oleh siswa.
2. Saran
1)
Keyakinan Kelas yang dibuat dan disepakati
hendaknya tidak bertentangan dengan aturan disekolah sehingga pelaksanaan
mendukung aturan yang ada disekolah.
2) Dalam pembuatan Keyakinan Kelas memang ide dan gagasannya dari murid, oleh murid untuk murid.
III. Daftar
Pustaka
Chelsom,Gossen. (2001). Restructuring School
Discipline. Nort Canada: New View Publication.
Dewantara, Ki Hajar. (2013). Pemikiran,
Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka.Yogyakarta: UST-Press bekerjasama
dengan Majelis Luhur Taman siswa
Mantap.... Keyakinan Kelas merupakan penyempurnaan dari Kesepakatan Kelas semoga membentuk siswa sesuai profil pelajar Pancasila
BalasHapusterimakasih suportnya
HapusLuar biasa bu, dengan adanya keyakinan kelas dapat menumbuhkan budaya positif di sekolah.
BalasHapusKeyakinan kelas berasal dari keyakinan murid tentunya akan menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab kepada setiap murid untuk mentaatinya
BalasHapus